-->

Sunday, May 26, 2019

Model Hewan Kesehatan Manusia

Blogger Banyumas


Pembaca berita medis yang rajin bakal terbiasa dengan meluasnya pemakaian model fauna dalam riset biomedis.


Banyak lembaga dana hibah biomedis mewajibkan peneliti untuk membetulkan pemakaian model fauna dengan menebak seberapa besar bisa jadi hasilnya dominan  pada kesehatan manusia.


Bisakah kita berpendapat bahwa mengerjakan penelitian dalam model fauna akan mengungkapkan wawasan mengenai kesehatan anda sendiri, dan siapa yang mesti disalahkan saat sebuah berita memuat pengakuan luas mengenai relevansi klinis?


Dalam cerita tikus dan laki-laki ini, kami mengeksplorasi bagaimana riset pada fauna berkontribusi terhadap peradaban biomedis, dan mengapa sejumlah ilmuwan berasumsi bahwa model fauna tidak mempunyai relevansi klinis.


Hewan model tanggal pulang ke '2000 SM'. Sebelum anda mempelajari hari-hari mula studi hewan, saya bakal menambahkan penafian.


Kirk Maurer, dari Pusat Pengobatan Komparatif dan Penelitian di Dartmouth College di Lebanon, NH, dan Fred Quimby, dari Universitas Rockefeller di New Durham, NH, mendiskusikan sejarah model fauna dalam riset biomedis panjang lebar dalam bab dalam kitab 2015 Laboratorium Kedokteran Hewan.


"Catatan tertulis paling mula tentang percobaan hewan dibuka pada 2000 SM saat Babilonia dan Asyur mendokumentasikan operasi dan obat-obatan untuk insan dan hewan," tulis mereka.


Dari penemuan Galen pada abad kedua Masehi bahwa darah, bukan udara, mengalir melewati arteri anda ke identifikasi pada 2006 dari empat gen yang, saat diaktifkan, dapat membalikkan sel apa juga menjadi suasana seperti sel induk embrionik, model fauna berada di jantung peradaban ilmiah dalam biosains.


Françoise Barré-Sinoussi dan Xavier Montagutelli, dari Institut Pasteur di Paris, Perancis, mendiskusikan kontribusi yang telah dilaksanakan penelitian pada fauna pada tulisan 2015 di jurnal Future Science OA. "Penggunaan fauna tidak melulu didasarkan pada keserupaan luas dalam biologi mayoritas mamalia, tetapi pun pada fakta bahwa penyakit insan sering memprovokasi spesies fauna lain," jelas mereka.


Tidak terdapat keraguan bahwa model fauna telah menyerahkan kontribusi besar pada perawatan medis yang anda manfaatkan hari ini.


Dalam makalah 2018 dalam Journal of Translational Medicine, Pandora Pound, dari Safer Medicines Trust di Inggris, dan Merel Ritskes-Hoitinga, dari Radboud University Medical Center di Nijmegen, Belanda, berasumsi bahwa "model fauna praklinis tidak bakal pernah dapat sepenuhnya valid sebab ketidakpastian yang diakibatkan oleh perbedaan spesies. "


"Sementara tidak sedikit faktor berkontribusi pada rendahnya tingkat terjemahan dari bangku ke lokasi tidur, dalil utama umumnya dirasakan kegagalan model fauna praklinis untuk menebak kemanjuran dan ketenteraman klinis," catat mereka.


Yang lain menyaksikan nilai dalam model fauna tetapi menyarankan supaya berhati-hati saat memilih model dan mengartikan hasil studi.


Ketika saya bertanya untuk Dr. Voikar bagaimana model fauna yang relevan untuk kesehatan manusia, dia mengatakan untuk saya bahwa "Beberapa aturan mendasar, saat menggunakan fauna dalam riset dasar, ialah untuk menghindari antropomorfisasi dan untuk memperhitungkan perbedaan spesifik spesies dengan memperhitungkan sebanyak mungkin. mungkin."


Setiap saat, komunikasi yang jelas mengenai relevansi model fauna apa juga dan bisa jadi hasil yang dominan  pada kesehatan manusia ialah kuncinya.                       

Blogger Banyumas
Disqus Codes
  • To write a bold letter please use or
  • To write a italic letter please use or
  • To write a underline letter please use
  • To write a strikethrought letter please use
  • To write HTML code, please use or
    or

    And use parse tool below to easy get the style.
Show Parser Box

strong em u strike
pre code pre code spoiler
embed

Berlangganan Artikel Gratis